Kamis, 30 Mei 2013

TAKTIK, STRATEGI DAN FORMASI

Sepakbola adalah olahraga dalam bentuk permainan. Ada 2 tim yang saling berhadapan dengan masing-masing 11 pemain (baca posisi pemain disini). Untuk dapat mengalahkan lawan dibutuhkan seorang pelatih yang menjadi pengatur taktik, strategi dan formasi pemain. Peran pelatih sangat sentral dalam hal ini, bagaimana dia memilih formasi pemain, membuat taktik dan strategi untuk bisa mengalahkan lawan.

Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif. Pada hakikatnya, penggunaan taktik dalam sepakbola adalah suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, serta improvisasi untuk menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang di hadapi dalam suatu pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan. 
Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung dan digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang dilaksanakan secara sportif dan sehat. Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna sebagai pendukung aspek taktik olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi memiliki perbedaan, akan tetapi dalam pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta mendukung untukmencapai tujuan yang sama, yaitu memenangkan pertandingan.
Taktik dapalam aplikasinya, secara garis besar dapat dikelompokkan sbb : 
1. Taktik Penyerangan. 
Taktik penyerangan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorongan, kelompok,maupun tim terhadap lawan dengan tujuan memimpin dan mematahkan pertahanan dalam rangka memenangkan pertandingan secara sportif.
Taktik penyerangan dapat dibedakan menjadi :
a Taktik mencari tempat kosong diantara pemain lawan.
b Taktik melakukan gerakan tersusun, baik yang membawa bola maupun tidak (memanfaatkan lebar lapangan).
c Taktik bermain ketat (jeli melihat peluang).
2. Taktik Pertahanan. 
Taktik pertahanan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorangan,kelompok, maupun tim terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan atau kelelahan dalam pertandingan.
Taktik pertahanan dapat dibedakan menjadi :
a Man to man defence, setiap pemain membayangi satu lawan (satu lawan satu).
b Zone defence, setiap pemain bertanggung jawab atas daerah pertahanannya.
c Kombinasi, yaitu taktik man to man defence dan zone defence.
3. Taktik Perorangan
Taktik perorangan diartikan sebagai siasat yang dilakukan oleh seorang pemain dalam menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental yang dilakukan dengan proses yang cepat untuk menghadapi masalah yang terjadi dalam suatu pertandingan.
4. Grup Taktik 
Grup taktik diartikan suatu siasat yang dijalankan dua orang pemain atau lebih dalam melakukan pertahanan dan penyerangan untukmencari kemenangan secara sportif pada suatu pertandinagan.
5. Kolektif Taktik 
Kolektif taktik diartikan suatu siasat yangdijalankan oleh suatu regu dalam menjalin kerjasama untuk mencari kemenangan dalam suatu pertandinagan. 


Cara Menentukan Taktik. 
Dalam menentukan taktik perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut:
1. Apa yang bisa dilakukan pemain saat bertanding.
2. Pelatih harus mengetahui atau pahambenar akan kemampuan para pemainnya sendiri dan pemain calon lawan.
3. Pemberian tugas kepada pemainnya dalam menghadapi kesebelasan calon lawan harus diuji coba dalam latihan.
4. Harus mengetahui terlebih dahulu taktik yang biasa digunakan oleh calon lawan.
5. Memperhatikan situasi penonton dan kondisi lapangan.  

Taktik dalam permainan sepak bola sangat dipengaruhi oleh dasar-dasar bermain sepak bola, antara lain sebagai berikut:
1. Teknik atau keterampilan bermain (skill) 
Bagaimanapun sederhananya taktik yang dilakukan, tidak mungkin dapat dilkerjakan tanpa penguasaan teknik atau keterampilan yang baik. Artinya teknik dasar bermain bola harus dapat dikuasai dengan baik.
2. Kondisi fisik atau kesegaran jasmani 
Taktik harus di dasari dengan kondisi fisik yang baik, yaitu tentang dasar-dasar atletik, daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan. Tanpa adanya hal tersebut taktik yang diterapkan tidak akan dapat berjalan secara optimal.
3. Kecerdasan, daya ingat dan mental yang baik 
Untuk dapat menjalankan taktik secara baik pemain harus ditunjang dengan kecerdasan, daya ingat untuk berpikir cepat dalam permainan, disamping mental yang kuat untuk tidak takut terhadap terror pemain lawan maupun penonton.
4. Pemain mengerti peraturan permainan 
Supaya pemain dapat melaksanakan permainan dengan baik dan sportif maka setiap pemain harus mengerti dan menguasai peraturan permainan. 

* FORMASI DALAM BERMAIN SEPAKBOLA
Formasi (system) dalam permainan sepak bola yang ditetapkan pada peratuaran sepakbola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang di tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan system ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masimg-masimg, memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana harus bergerak.
Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dengan rapi dan kerjasama akan jauh lebih terarah. Setiap formasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiapposisi pemain dalam system tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.
Beberapa contoh formasi yang biasa dilakukan dalam permainan sepak bola : 
1. 3 – 5 – 2 : 3 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 2 pemain depan.
2. 4 – 3 – 3 : 4 pemain belakang, 3 pemain tengah, dan 3 pemain depan.
3. 4 – 4 – 2 : 4 pemain belakang, 4 pemain tengah, dan 2 pemain depan
4. 4 – 5 – 1 : 4 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 1 pemain depan.
5. 4 – 2 – 4 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, dan 4 pemain penyerang.
6. 4 – 2 – 3 - 1 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 3 pemain gelandang serang dan 1 penyerang. 
7. 4 – 2 – 1 - 3 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 1 playmaker dan 3  penyerang. 
8. 3 – 4 – 1 - 2 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 1 playmaker dan 2 penyerang. 
9. 3 – 4 – 2 - 1 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 2 penyerang lubang dan 1 penyerang tunggal. 
10. dst...

Demikian yang bisa di kami bahas tentang taktik, strategi dan formasi dalam bermainsepakbola, semoga bermanfaat. Ikuti update blog ini selanjutnya...terima kasih..

Bagaimana Menyerang pada Pola 4-4-2? (Bagian 2)

Pola 4-4-2 memang hanya memiliki 2 forward, namun tidak berarti bahwa tim dengan pola ini hanya menyerang dengan 2 orang di lini depan. Dalam pola 4-4-2, outside midfielder atau outside back (jika melakukan overlap) bisa maju ke lini depan. Dengan demikian, akan terdapat 4 orang penyerang sekaligus. Untuk itulah pola 4-4-2 adalah pola yang berubah menjadi 2-4-4 ketika menyerang. Belum lagi jika ditambah dengan majunya salah satu center midfielder persis di belakang kedua forward – dan ketika itu disebut sebagai offensive midfielder – maka akan terdapat 5 orang penyerang sekaligus. Luar biasa bukan?
Lihat ilustrasinya disini.
Dalam pola 4-4-2, outside midfielder memang didedikasikan untuk naik ke lini depan ketika menyerang – dan ketika itu mereka disebut sebagai penyerang sayap. Namun fungsi ini tidak hanya monopoli outside midfielder. Outside back pun bisa melakukan hal serupa, yakni dengan cara melakukan overlap terhadap outside midfielder.
Seberapa leluasa dan seberapa sering outside back bisa melakukan overlap, tidak ada ukuran yang pasti. Gary Neville (outside back) tidak terlalu banyak melakukan overlap karena fungsi membantu serangan ke lini depan sudah didominasi oleh David Beckham (outside midfielder) yang berada di depannya. Sebaliknya, outside back seperti Roberto Carlos dan Cafu terbilang sangat sering melakukan overlap. Kendati demikian, outside back yang melakukan overlap dituntut untuk bisa segera turun ke posisinya semula ketika bola yang dikuasai lawan sudah memasuki daerah pertahanan tim kita. Karena itu, seorang outside back harus memiliki kekuatan aerobik yang luar biasa karena dia dituntut untuk selalu berlari naik dan turun dari ujung yang satu ke ujung yang lain panjang lapangan.
Pada pola 4-4-2 dengan lini tengah berlian (diamond) ada pembagian yang bersifat tetap diantara kedua center midfielder: yang satu adalah offensive midfielder, sementara yang lainnya adalah defensive midfielder. Adapun pada lini tengah flat, pembagian yang tetap seperti itu tidak ada. Kedua fungsi itu bisa dilakukan secara bergantian. Yang penting, jika salah satu center midfielder maju sebagai offensive midfielder, center midfielder yang lainnya tetap menjaga diri berada di belakangnya sebagai defensive midfielder. Namun biar tidak membingungkan, bisa pula disepakati sejak awal siapa yang akan lebih dominan berfungsi sebagai offensive midfielder dan siapa yang lebih dominan sebagai defensive midfielder.
Offensive midfielder mengambil posisi persis di belakang kedua forward. Dia adalah support bagi kedua forward tersebut ketika menyerang. Karena itu, offensive midfielder juga sering disebut sebagai striker lini kedua (second line striker). Dia bisa melepas tembakan jarak jauh yang keras bak geledek dari luar kotak gawang pada saat-saat tertentu untuk memecah kebuntuan. Contohnya adalah Steven Gerrard di Liverpool atau Frank Lampard di Chelsea.
Offensive midfielder juga bertugas untuk memberikan suplai-suplai bola kepada para penyerang yang berada di depannya (yaitu 2 orang forward dan 2 orang penyerang sayap). Juan Roman Riquelme adalah salah satunya, yang sangat piawai dalam memberikan suplai bola kepada para penyerang. Suplai bola itu seringkali berupa umpan-umpan terobosan yang mematikan, yang siap dieksekusi oleh para penyerang yang ada didepannya.
Defensive midfielder adalah mitra setia dua center back yang ada di belakangnya. Ketiganya membentuk segitiga bertahan, dengan defensive midfielder sebagai puncak segitiganya. Ketika bertahan, idealnya offensive midfielder turun untuk membantu defensive midfielder, sehingga pertahanan lini tengah bisa diisi lengkap oleh 4 orang. Dan dengan lini tengah berisi 4 pemain ketika bertahan, pressure terhadap bola yang hendak menerobos lini belakang bisa dilakukan oleh tiga orang sekaligus (1+2). Namun jika offensive midfielder terlambat turun, berarti di lini tengah hanya ada 3 pemain. Jika demikian keadaannya, bertahan terhadap bola yang hendak menerobos lini belakang cukup dilakukan oleh dua orang saja (1+1). Misalnya, jika bola di sisi kiri lapangan, berarti pressure terhadap bola dilakukan oleh left back dan left midfilder. Jika bola di sisi kanan lapangan, pressure dilakukan oleh right back dan right midfielder. Dan jika bola di sisi tengah lapangan, pressure dilakukan oleh center back terdekat dan defensive midfielder.
Fungsi lain defensive midfielder adalah sebagai ‘pengangkut air’. Maksudnya, ia adalah pemain yang akan paling banyak menerima bola untuk dialirkan dari belakang ke depan.
Selain sebagai ‘pengangkut air’, defensive midfielder juga paling berperan untuk menginisiasi arah serangan. Apakah serangan akan dilakukan dari sektor kiri, dari sektor kanan, atau dari sektor tengah. Terkait dengan fungsi ini, ia jugalah yang biasanya mengubah (mengalihkan) arah serangan, misalnya dari sektor kiri ke sektor kanan. Karena itu, defensive midfielder haruslah seorang pemain yang cerdas, yang bisa menetapkan arah serangan yang tepat pada saat yang tepat.
Forward dalam pola 4-4-2 berjumlah 2 orang. Kedua forward ini adalah satu pasangan yang harus selalu berkoordinasi secara padu padan, tidak boleh bekerja sendiri-sendiri. Karena itulah dua orang forward dalam pola 4-4-2 ini biasa disebut sebagai striker kembar (twin-striker). Kerjasama diantara dua pemain ini sangat menentukan bagi sukses tidaknya menjebol gawang lawan. Biasanya, salah satu dari kedua forward ini selalu berusaha untuk menciptakan ruang tembak bagi forward yang lainnya.
Jika masing-masing forward memiliki kelebihan-kelebihan yang berbeda, maka semestinya kelebihan-kelebihan yang berbeda tersebut bisa disinergikan untuk menciptakan perpaduan dan kerjasama yang saling menguatkan. Misalnya, yang satu memiliki kelebihan body-charge (berpostur besar) sementara yang lainnya bertubuh mungil namun lebih lincah dan lebih cepat seperti kijang.
Posisi default dari kedua forward dalam pola 4-4-2 adalah di sisi tengah lapangan. Posisi ini memungkinkan outside midfielder atau outside back untuk naik ke sisi sayap dalam rangka menambah jumlah barisan penyerang. Namun tidak selalu kedua forward harus di sisi tengah lapangan. Untuk menciptakan kondisi 2 vs 1 di sisi kiri lapangan misalnya, salah seorang forward bisa bergerak ke sisi kiri lapangan untuk membantu penyerang sayap kiri, dan dalam kondisi seperti ini forward yang lainnya hendaknya ikut pula bergeser ke arah kiri untuk menciptakan balance.
Adapun dua orang center back dalam pola 4-4-2 adalah jantung pertahanan. Merekalah pertahanan terakhir yang dimiliki oleh tim. Karena itu, mereka harus benar-benar disiplin dalam menjaga posisi.
Lini belakang biasanya memiliki satu orang jenderal (namanya jenderal pertahanan). Jabatan ini biasanya dipikulkan pada salah satu center back. Misalnya, di Manchester United, jenderal pertahanannya adalah Rio Ferdinand, yang mengkoordinir ketiga temannya yang lain. Atau di Chelsea, jenderal pertahanannya adalah John Terry, yang mengkoordinir ketiga temannya yang lain.

Pola 4-4-2 'Diamond' Bikin Chelsea dan Inter Berkilap

TEMPO InteraktifJakarta - Persamaan Chelsea dan Inter Milan bukan hanya karena mereka tim teratas di klasemen sementara Liga Inggris dan Liga Italia. Tapi kedua tim juga sama-sama menggunakan formasi 4-4-2 'diamond' sebagai taktik dasar.

Sejauh ini, pola yang kadang disebut 4-3-1-2 atau 4-1-3-2 ini sukses. Chelsea bertanding empat kali dan empat kali pula mereka menang di Liga Primer musim ini. Sedang Inter, mereka menghajar rekan sekota AC Milan dengan skor 4-0 di pertandingan pembukaan.

Carlo Ancelotti, begitu melatih Chelsea, langsung memperkenalkan pada taktik 4-4-2 'diamond' ini. Dalam pertandingan keempat Liga Inggris, melawan Burnley, aliran bola Chelsea sudah sangat lancar dan Ancelotti sangat puas. Impian mendapatkan Frank Ribery dari Bayern Munchen pun dibuang jauh-jauh. "Kami akan berhasil baik dengan para pemain ini," kata Ancelotti. "Kami tidak ingin perubahan dan tidak ingin mengambil pemain lain."

Sedang Jose Mourinho  menggunakan formasi diamond di Inter Milan setelah gagal menerapkan pola 4-3-3 di klub itu. Padahal Mourinho, selama di Chelsea, fanatik pada pola 4-3-3.

Saat menarik Wesley Sneijder dari Real Madrid, Mourinho sudah membayangkan di posisi mana ia bakal diletakkan. Ia akan diletakkan sebagai playmaker, berada di belakang dua duo penyerang Samuel Eto'o dan Diego Milito.

Pola 4-4-2 'diamond' ini secara filosofis sangat berbeda dengan 4-4-2 ortodoks. Pola diamond adalah pola yang "sempit" karena para pemain tengah tidak berdiri sejajar melebar, tapi satu berada lebih belakang dan satu ke depan.

Sebaliknya pola 4-4-2 (atau pola lain seperti 3-5-2) benar-benar memanfaatkan lebar lapangan. Mereka memiliki posisi winger alias sayap serang.

Saat menang 3-0 melawan Burnley, misalnya, dua gelandang sayap Chelsea (Deco dan Michael Ballack) tidak berada di dekat garis pinggir lapangan tapi agak ke tengah.

Jika kedua pemain terlalu ke pinggir, maka tengah lapangan akan longgar karena karena dua gelandang lain, Michael Essien dan Frank Lampard, tidak berdiri sejajar. Essien berada lebih belakang, mendekati bek, sedang Lampard ke depan, sebagai play maker, untuk mendukung serangan Didier Drogba dan Nicolas Anelka.
                       
 4-4-2 DIAMOND CHELSEA SAAT LAWAN BURNLEY 
  
                       
                       
                       
                       
 




DROGBA

ANELKA






 





















 





















 





















 





















 







LAMPARD








 





















 





















 





















 





















 

DECO






BALLACK


 





















 





















 





















 





















 







ESSIEN








 





















 





















 





















 





















COLE
TERRY
CARVALHO
BOSINGWA
 





















 





















 





















 





















 








CECH









                       

Pola ini sebenarnya cukup kuno, muncul sebagai reaksi 4-2-4 yang membawa Brasil sebagai juara dunia 1958, 1962, dan 1970. Argentina bereksperimen setelah dihancurkan Cekoslowakia (sekarang pecah menjadi dua negara: Republik Cek dan Slowakia) 6-1 pada Piala Dunia 1958. Mereka bermain lebih bertahan dengan mengurangi dua pemain depan 4-2-4. Jadilah formasi 4-1-2-1-2 alias 4-4-2 'diamond'.

Ide ini kemudian dipakai pelatih Inggris, Alf Ramsey, setelah timnya kalah dari Argentina pada sebuah turnamen pada 1964. Dengan pola 4-4-2 'diamond', Ramsey membawa Piala Dunia kembali ke Inggris.

Taktik ini kemudian dilupakan, dan jarang dipakai, karena memang tidak sempurna. Empat pemain tengah yang berbentuk segi empat alias "diamond" itu membuat lapangan sempit. Lawan bisa menyerang dengan memanfaatkan lebar lapangan jika gelandang kiri dan kanan terlalu tengah.

Kejadian ini pernah terlihat saat Yugoslavia, dengan formasi 4-4-2 "diamond" pada 2002 melawan Finlandia yang menggunakan 4-4-2 ortodoks. Di babak pertama, gelandang kiri dan kanan tidak mampu menutup serangan Finlandia yang menyerang dari tepi lapangan.

Di babak kedua, Yugoslavia mengubah pola dari 4-4-2 "diamond" yang lapangan tengahnya sempit itu menjadi 3-5-2 yang lebar dan berhasil menjinakkan Finlandia dengan skor 2-0.

Sejauh ini Chelsea berhasil mengatasi sempitnya lapangan tengah karena mereka menjadi sangat dominan dan musuh tidak sempat menyerang lewat sayap itu. Mourinho juga sukses memoles kelemahan lapangan tengah formasi ini sehingga tahun lalu juara Serie A Liga Italia dan sekarang sudah menghajar AC Milan 4-0.